Harga Bawang di Bandar Lampung Masih Bertahan Tinggi

Foto / Google

Bandar Lampung – Harga bawang putih dan bawang merah masih bertahan tinggi di Kota Bandar Lampung hingga awal Juni 2017, meski telah diluncurkan gerakan stabilisasi pangan di 150 titik di Provinsi Lampung.

Sejumlah pedagang bawang di Pasar Lelang Bandar Lampung, Sabtu, menyebutkan harga bawang putih yang sulit turun, dan harga ecerannya sekarang sudah berkisar Rp50.000- Rp54.000/kg, sedang harga bawang merah sekitar Rp36.000/kg.

Sementara di Pasar Wayadadi Bandar Lampung, harga bawang putih berkisar Rp48.000- Rp50.000/kg, dan harga bawang merah sekitar Rp35.000/kg.

Beberapa pedagang menyebutkan harga bawang sudah naik di tingkat agen, sehingga harga ecerannya yang dijual di pasar-pasar tradisional juga meningkat.

Meski harga bawang naik, para pedagang menyebutkan warga tetap membelinya, meski volumenya berkurang.

“Tetap ada yang beli, cuma secukupnya saja, seperti seperempat kilogram,” kata Ani, salah satu pedagang di Pasar Lelang Bandar Lampung. Saat dikutip dari laman Antara

Sementara itu, harga daging sapi bertahan seperti bulan lalu, yakni Rp120.000/kg, sedang harga eceran beras naik berkisar Rp100-Rp200 per kilogramnya.

Meski demikian, stok daging dan beras di Lampung tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan warga setempat.

Lampung meluncurkan Gerakan Stabilisasi Pangan mulai Rabu (17/5) hingga pertengahan September untuk menjaga kestabilan harga sejumlah pangan utama tersebut.

Sejumlah bahan pokok yang akan didistribusikan dalam gerakan tersebut adalah beras, bawang putih dan bawang merah, telur, minyak goreng dan gula.

Kelima bahan pangan tersebut dipilih karena mengalami fluktuasi harga paling tinggi. Tahap pertama Bulog Divre Lampung memasarkan 10 ribu ton bawang putih dan bawang merah, 3.600 ton gula pasir, 54 ribu ton beras, dan 20 ton telur ayam per minggu.

Pemerintah memperkirakan impor bawang putih nasional per tahun berkisar 480.000-500.000 ton. Pasokan tersebut didatangkan dari Republik Rakyat Tiongkok, India, Amerika Serikat, Swiss dan Malaysia.

Hampir 99,25 persen pasokan Indonesia berasal dari Tiongkok, impor bawang putih Indonesia juga pada periode Januari-Februari 2017 tercatat mengalami penurunan secara volume jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tercatat impor sebanyak 60.955 ton pada 2017 dengan nilai 70,5 juta dolar AS, sedangkan pada 2016 impor sebanyak 77.284 ton dengan nilai 57,7 juta dolar AS
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment