Bandar Lampung-Sehubungan dengan maraknya penyakit yang terkait
dengan virus zika maka kami kirimkan hal hal yang sering ditanyakan seputar
penyakit tersebut. Jum'at(29/01/2016)
PERTANYAAN SEPUTAR
PENYAKIT VIRUS ZIKA
1.
Apakah virus Zika itu?
Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus
ini memiliki kesamaan
dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.
2.
Bagaimana cara penularan
virus Zika?
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi
vektor penyakit Zika
adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah
tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa
daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan
jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam
maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada
janinnya selama masa kehamilan.
3.
Siapa yang berisiko
terinfeksi virus Zika?
Siapapun yang tinggal atau
mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki
risiko untuk terinfeksi
termasuk ibu hamil.
4. Apa saja gejala infeksi virus Zika?
1 diantara 5 orang yang
terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Adapun gejala infeksi virus
zika diantaranya demam, kulit
berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit
kepala, kelemahan dan terjadi
peradangan konjungtiva. Pada beberapa kasus zika dilaporkan
terjadi gangguan saraf dan
komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan
tingkat sedang dan berlangsung
selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan
sendirinya tanpa memerlukan
pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini
dapat pulih dalam tempo 7-12
hari.
5.
Apakah ada komplikasi
yang ditimbulkan dari infeksi virus Zika?
Pada beberapa kasus suspek Zika
dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane Bare. Namun
hubungan ilmiahnya masih dalam
tahap penelitian.
6.
Apa jenis pemeriksaan
virus Zika untuk ibu hamil?
Pada minggu pertama demam,
virus Zika dapat dideteksi dari serum dengan pemeriksaan
RT-PCR.
7.
Apakah sudah ada vaksin
atau obat untuk virus Zika?
Belum ada vaksin atau
pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus
pada gejala yang ada.
8.
Apa yang harus dilakukan
jika terinfeksi virus Zika?
Jika terinfeksi virus Zika,
maka lakukan hal-hal sebagai berikut:
·
Istirahat cukup
·
Konsumsi cukup air untuk
mencegah dehidrasi
·
Minum obat-obatan yang
dapat mengurangi demam atau nyeri
·
Jangan mengkonsumsi
aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation)
lainnya.
·
Cari pengobatan ke
pelayanan kesehatan terdekat.
9.
Bagaimana cara
pencegahan penularan virus Zika?
Pencegahan penularan virus ini
dapat dilakukan dengan:
· menghindari kontak dengan nyamuk
· melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan
menutup
tempat penampungan air, serta
memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas,
ditambah dengan melakukan
kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida,
menggunakan kelambu saat tidur,
menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)
· melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif
masyarakat melalui
Gerakan Satu Rumah Satu Juru
Pemantau Jentik (Jumantik)
· meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) seperti
diet seimbang, melakukan
aktifitas fisik secara rutin, dll.
pada wanita hamil atau
berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap
gigitan nyamuk untuk mencegah
infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan
memakai baju yang menutup
sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah,
menghindari pemakaian wewangian
yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti
parfum dan deodoran.
10.
Negara manasajakah yang
melaporkan keberadaan kasus penyakit virus Zika?
Beberapa negara yang pernah
melaporkan keberadaan kasus penyait virus Zika adalah
Barbados, Bolivia, Brasil, Cap
Verde, Colombia, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador,
French Guiana, Guadeloupe,
Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Mexico,
Panama, Paraguay, Puerto Rico,
Saint Martin, Suriname, Venezuela, dan Yap
11.
Apakah efek yang bisa
ditimbulkan pada ibu hamil yang terinfeksi virus Zika?
Selama ini belum ada bukti yang
kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau mengalami penyakit
yang lebih berat selama masa
kehamilan. Selain itu juga belum diketahui bahwa ibu hamil
lebih berisiko terhadap sindrom
guillan barre.
12.
Apakah ada hubungan
antara infeksi virus Zika dengan kejadian mikrosefalus
kongenital?
Hubungan infeksi virus Zika
pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus pada bayi yang
dilahirkan belum terbukti
secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat.
13.
Apa yang harus
dipertimbangkan ibu hamil yang akan bepergian ke area terjangkit
virus Zika?
Sebelum pergi ke area
terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan
dokter. Selain itu pada masa
selama berada di area terjangkit diharapkan melakukan
perlidungan ekstra terhadap
gigitan nyamuk.
14.
Ibu hamil yang
bagaimanakah yang harus dilakukan pemeriksaan virus Zika?
Ibu hamil yang harus diperiksa
untuk virus zika adalah yang memiliki riwayat perjalanan dari
area terjangkit dan juga
memiliki 2 atau lebih gejala dari infeksi virus Zika.
Demikinan rilis ini dibuat semoga bermanfaat . Untuk
informasi lebih lanjut dapat menghubungi Humas Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung dr. Asih Hendrastuti,M.Kes (Hp. 082177016688), email:
humas.kesehatanlampung@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment