Masyarakat Lampung telah memasuki tahun 2016 seiring dengan masuknya musim penghujan. Banyaknya frekwensi hujan menyebabkan resiko peningkatan kasus Demam Berdarah semakin meningkat. Hal ini disebabkan makin banyaknya genangan air bersih yang merupakan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, vektor pembawa virus Dengue
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr Hj Reihana, M.Kes menjelaskan bahwa Pola Maksimum MinimumKasus DBD di Provinsi Lampung dari Tahun 2010 sampai Tahun 2015 menunjukkan kecenderungan kasus tertinggi terjadi pada Bulan Januari, untuk itu masyarakat diminta untuk mewaspadai penyakit DBD
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr Hj Reihana, M.Kes menjelaskan bahwa Pola Maksimum MinimumKasus DBD di Provinsi Lampung dari Tahun 2010 sampai Tahun 2015 menunjukkan kecenderungan kasus tertinggi terjadi pada Bulan Januari, untuk itu masyarakat diminta untuk mewaspadai penyakit DBD
Tabel Data Jumlah Kasus DBD di Provinsi
Lampung Tahun 2013 sd 2015
tahun
|
jan
|
feb
|
maret
|
april
|
mei
|
juni
|
juli
|
agust
|
sept
|
okt
|
nov
|
des
|
||||||
2013
|
1439
|
933
|
538
|
333
|
204
|
188
|
191
|
129
|
116
|
135
|
203
|
166
|
||||||
2014
|
227
|
136
|
88
|
61
|
42
|
83
|
86
|
75
|
151
|
102
|
105
|
160
|
||||||
2015
|
590
|
718
|
520
|
161
|
237
|
184
|
112
|
138
|
106
|
85
|
22*
|
*
|
||||||
*
|
: data belum lengkap
|
|||||||||||||||||
Tabel Data Jumlah Kematian DBD di Provinsi
Lampung Tahun 2013 sd 2015
Tahun
|
jan
|
feb
|
maret
|
april
|
mei
|
juni
|
juli
|
agust
|
sept
|
okt
|
nov
|
des
|
|
2013
|
18
|
2
|
6
|
1
|
2
|
1
|
3
|
0
|
1
|
0
|
4
|
7
|
|
2014
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
2
|
0
|
3
|
2
|
1
|
3
|
|
2015
|
7
|
6
|
7
|
3
|
2
|
0
|
0
|
3
|
2
|
1
|
0*
|
0*
|
|
*
|
: data belum lengkap
|
||||||||||||
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam
akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang menular dan masuk ke peredaran
darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus (Aedes
aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan
penyakit ini). Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang
yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam
nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus
dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat
menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur
(transovarial).
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah
virus dengue, yang merupakan virus dari genus Flavivirus famili Flaviviridae.
Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Penyakit ini bersifat musiman dan biasanya muncul pada musim hujan yang
memungkinkan vektor penular hidup di genangan air bersih.
Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang
yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami
infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk
di dalam tubuh, setelah infeksi pertama, justru akan mengakibatkan kemunculan
gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang
dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup,
namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya
sistem imun tubuh yang terbentuk.
Manifestasi
Klinis Demam Dengue
Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya
berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada
bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia
remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah,
nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta
munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih
(leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga
seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada
beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan,
gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan
pendarahan berat saat menstruasi.
Manifestasi
Klinis Demam Berdarah
Pasien
yang menderita demam berdarah biasanya menunjukkan gejala seperti penderita
demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi,
fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh
pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh
limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia
dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan
tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah
adanya kebocoran plasma darah. Fase
kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu
tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami
penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat
dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis.
Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.
Sindrom Syok Dengue
Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue
yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala
yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue
disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan
syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari
demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah
tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok
terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang
mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan
dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani
dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat
meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh
dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan
dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil
melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang
sesuai dan kembalinya nafsu makan.
Diagnosis
Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan
melihat gejala yang muncul, seperti demam tinggi dan munculnya ruam. Namun,
karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit dibedakan dengan
penyakit malaria, leptospirosis, maupun demam tifoid maka biasanya tenaga medis
yaitu dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan
pasien untuk mencari informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk. Selain itu
untuk mendapatkan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi umumnya dilakukan
berbagai uji laboratorium.
Pencegahan
Hingga
kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling
efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol
keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian
nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat,
yaitu :
- Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat
dilakukan dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dimana
masyarakat dapat bergerak dengan melaksanakan Gerakan 3M Plus, yaitu Menguras yaitu dengan membersihkan tempat
yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi, ember, penampung air
lemari es, vas bunga, dll; Menutup
rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dsb; dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang
barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk
demam berdarah.
- Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk
pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan
bakteri.
- Kimiawi
Pemberian larvasida seperti bubuk abate pada tempat-tempat
penampungan air untuk membunuh
jentik nyamuk serta pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa atau yang sudah
bisa terbang berpindah.
Fogging dilakukan bila hasil PE/Penyelidikan Epidemiologi + (positif) yaitu bila
ditemukan 1 atau lebih penderita/tersangka DB,
atau ditemukan tiga atau lebih penderita panas tanpa sebab dan ditemukan jentik
≥ 5 % maka fogging
dilaksanakan dalam radius 200 meter di sekeliling
tempat tinggal penderita dan dilakukan dua siklus dengan interval 1 minggu. Fogging harus
dilakukan dengan metode dan dosis tepat serta memperhatikan
kesesuaian dengan arah angin sehingga berdampak lebih efektif.
Selain
itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari, maka beberapa tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang
mengandung pikaridin atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian
tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang
beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul
gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.
Berikut ini antisipasi
dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung :
Memantau kasus-kasus penyakit menular
yang berpotensi KLB dimana salah satunya adalah penyakit
DBD. Pemantauan
dilakukan secara berkala baik melalui laporan rutin (Surveilans) secara
berjenjang maupun via telpon dengan pengelola program di 15 Kabupaten/Kota.
2.
Berkoordinasi dengan meningkatkan peran
fasilitas pelayanan kesehatan puskesmas dan Rumah Sakit dalam penemuan kasus,
penegakan diagnosa dan tata laksana kasus ditingkatkan melalui sosialisasi,
ceramah klinik, dan distribusi uku pedoman di seluruh fasyankes.Secara rutin dan kontinyu mengajak
masyarakat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Gerakan 3M Plus. Upaya
pencegahan dan penanggulangan DB juga sangat memerlukan kerja sama lintas
program dan lintas sektor terkait serta peran media untuk mensosialisasikannya.
Mencukupi kebutuhan logistik penanggulangan
DB, yaitu insectisida, larvasida, mesin fogging, baik di Kabupaten/Kota maupun
Provinsi sebagai penyedia buffer stock apabila Kabupaten/Kota mengalami
kekurangan.
Untuk
informasi lebih lanjut dapat menghubungi Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
dr. Asih Hendrastuti, M.Kes (Hp. 082177016688),
email:
humas.kesehatanlampung@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment