Nasib malang menimpa R (17), siswi sebuah SMA di Kecamatan Terusannunyai, Lampung Tengah. Ia diculik ketika berangkat sekolah. Lalu, mengalami pelecehan seksual pada 31 Mei 2016.
Sayangnya, orang tua korban enggan melapor dengan alasan keamanan. Bahkan beberapa orang yang mengetahui kejadian ini mencoba menutupi.
Kejadian ini membuat R mengalami depresi hebat dan psikologisnya terganggu. Bahkan ketika kali pertama ditemukan, R yang merupakan warga Kampung Bandaragung tak mengenali dirinya sendiri dan keluarganya.
Purnomo, orang tua R, mengaku cemas dan khawatir jika pemberitaan di media muncul mental putrinya semakin drop.
“Sebenarnya, saya mau agar para pelakunya ditangkap. Tapi, saya khawatir nanti setelahnya justru psikologis anak saya semakin terganggu atau akan ada ancaman ke rumah saya,” katanya, Senin (13/6).
Kronologis kejadian, kata Purnomo, pada Selasa (31/5) R berangkat ke sekolah bersepeda. Setelah lewat dari jam sekolah, R belum juga pulang. “Karena khawatir, saya jemput ke sekolah. Sampai sekolah tak ada orang lagi. Saya pun meminta bantuan tetangga untuk mencari,” ujarnya.
Menurut Purnomo, keberadaan R diketahui pada pukul 23.00 WIB setelah tukang bakso keliling yang juga merupakan tetangganya membawa pulang R yang tergeletak tak lagi mengenali dirinya sendiri.
“Waktu itu Pak Joni (tukang bakso, Red) bilang anak saya ada di pinggir jalan. Dia tanya-tanya anak saya kayak orang kebingungan tidak mengenali rumahnya di mana dan siapa namanya,” ungkapnya
Setelah kondisi R begitu mengkhawatirkan karena terlihat lemas dan tak berdaya, kata Purnomo, dirinya membawa R bersama Joni dan kepala kampung ke Puskesmas Bandaragung untuk diperiksa.
“Karena butuh penanganan khusus, R dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya. Hasilnya, R diduga dicekoki obat-obatan terlarang,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Kampung Bandaragung Sutopo mencoba menutupi permasalahan ini. “Tidak ada kekerasan seksual yang menimpa R. Hanya pemulihan kondisi R yang tampak lemas saat ditemukan,” katanya.
Sementara salah seorang petugas jaga di Puskesmas Bandaragung yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, pemeriksaan terhadap R terkait adanya dugaan pemerkosaan dengan mencekoki pil kepada korban.
“Saat dibawa ke ruang pemeriksaan, pakaian dalam dan celana yang dikenakan R merupakan pakaian dalam laki-laki. Sementara R sendiri ke luar rumah dengan mengenakan pakaian sekolah,” katanya.
0 komentar:
Post a Comment