Begitu tingginya tingkat radiasi yang disebabkan oleh ponsel bagi kesehatan penggunanya seperti timbulnya tumor otak, kangker dan lain sebagainya peneliti di Amerika telah membuat tips untuk menghindari dan mengurangi dampak radiasi yang di sebabkan oleh ponsel. hal ini seperti yang telah di ungkapkan dalam situs The Food and Drug Administration’s yakni:
Bukti adanya hubungan antara ponsel dengan masalah kesehatan memang belum ada, namun FDA membenarkan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi level rendah dan energi radio frekuensi (RF) tidak panas yang tidak akan merusak DNA.
Meskipun demikian, energi RF bersifat kumulatif dan bisa juga membahayakan jika berlebihan. Apalagi saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki ponsel dan berisiko terkena radiasi tersebut. Jika ketika masih kecil sudah terkena radiasi tersebut, kemungkinan pada saat dewasanya akan mengalami gangguan kesehatan.
Sebelumnya, organisasi The Environmental Working Group (EWG) pernah melakukan studi pada tahun 2007 dan melaporkan bahwa adanya peningkatan jumlah anak hiperaktif sebesar 80 persen pada anak-anak yang semasa kecilnya menggunakan ponsel atau ketika di dalam kandungan ibunya sering menelepon dengan ponsel.
Untuk itu, satu-satunya langkah mengurangi radiasi tersebut adalah dengan menjauhkannya sebisa mungkin dengan organ tubuh “Sebaiknya gunakan speaker daripada mendekatkan ponsel ke telinga. Jarak otak dan telinga yang dekat akan membuat radiasinya cepat masuk ke otak
dan inilah beberapa tips yang telah di keluarkan oleh peneliti Amerika untuk mengurangi atau menghindari radiasi yang telah di sebabkan oleh ponsel antara lain:
Sudah lama diakui bahwa gelombang yang berasal dari telepon genggam atau handphone bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan mental, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Beberapa dampak buruk akibat pemakaian telepon tanpa kabel adalah seperti gangguan emosional pada anak karena penggunaan hape pada anak-anak dan ibu hamil,dapat menimbulkan tumor otak/glioma, dan lain sebagainya.
Bukti adanya hubungan antara ponsel dengan masalah kesehatan memang belum ada, namun FDA membenarkan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi level rendah dan energi radio frekuensi (RF) tidak panas yang tidak akan merusak DNA.
Meskipun demikian, energi RF bersifat kumulatif dan bisa juga membahayakan jika berlebihan. Apalagi saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki ponsel dan berisiko terkena radiasi tersebut. Jika ketika masih kecil sudah terkena radiasi tersebut, kemungkinan pada saat dewasanya akan mengalami gangguan kesehatan.
Sebelumnya, organisasi The Environmental Working Group (EWG) pernah melakukan studi pada tahun 2007 dan melaporkan bahwa adanya peningkatan jumlah anak hiperaktif sebesar 80 persen pada anak-anak yang semasa kecilnya menggunakan ponsel atau ketika di dalam kandungan ibunya sering menelepon dengan ponsel.
Untuk itu, satu-satunya langkah mengurangi radiasi tersebut adalah dengan menjauhkannya sebisa mungkin dengan organ tubuh “Sebaiknya gunakan speaker daripada mendekatkan ponsel ke telinga. Jarak otak dan telinga yang dekat akan membuat radiasinya cepat masuk ke otak
dan inilah beberapa tips yang telah di keluarkan oleh peneliti Amerika untuk mengurangi atau menghindari radiasi yang telah di sebabkan oleh ponsel antara lain:
- Menggunakan telepon umum (biasa) jika ingin berbicara cukup panjang.
- Jika tidak memungkinkan memakai speaker, gunakan headset untuk menjauhkan radiasi dari tubuh.
- Tidak meletakkan handphone dalam satu ranjang ketika sedang tidur.
- Cari tahu berapa jumlah RF dari ponsel dengan menggunakan metode Specific Absorption Rate atau SAR. Di Amerika, SAR yang diperbolehkan adalah 1,6 watt per kilogram dan setiap ponsel memiliki SAR yang berbeda-beda.
- Setiap perusahaan ponsel memberi keterangan label emisi radiasi pada ponselnya agar konsumen bisa lebih mengantisipasi bahayanya.
Sudah lama diakui bahwa gelombang yang berasal dari telepon genggam atau handphone bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan mental, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Beberapa dampak buruk akibat pemakaian telepon tanpa kabel adalah seperti gangguan emosional pada anak karena penggunaan hape pada anak-anak dan ibu hamil,dapat menimbulkan tumor otak/glioma, dan lain sebagainya.
Kurangi segera pemakaian telepon seluler anda agar terhindar dari bahaya resikonya dengan bantuan beberapa tips berikut ini :
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
Studi yang mengaitkan radiasi handphone dengan manusia :
Bayi Cacat
di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan
terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
- Gunakan Alat Bantu Ponsel Agar Tidak Terhubung Langsung
- Jangan Terlalu Sering Menggunakan Ponsel
- Ingat Waktu
- Jangan Tidur Bersama Ponsel
- Beli Ponsel yang Low Radiation
- Hindari Kontak Langsung dengan Tubuh
- Pelajari dulu Jenis Ponsel yang akan diBeli
- Menghindari Dekat dengan Orang yang sedang Menelpon
- SMS-an saja
- Pilih offline mode
- Dari Kuping Kiri ke Kuping Kanan
- Hindari Ruang Sempit
- Perhatikan Sinyal
- Kurangi bermain-main dengan Smartphone
- Jauhkan Ponsel Ketika Belum Tersambung
- Rentan Terhadap Anak-Anak
- Jangan Gunakan Handphone di Elevator
- Indikator Kekuatan Sinyal
- Gunakan Handphone dengan SAR Rendah
- EMR Protection
- Mengkonsumsi Suplemen
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
Studi yang mengaitkan radiasi handphone dengan manusia :
Bayi Cacat
di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan
terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
0 komentar:
Post a Comment